Sampah merupakan salah satu penyebab
tidak seimbangnya lingkungan hidup, yang umumnya terdiri dari komposisi sisa
makanan, daun – daun, plastik, kain bekas, karet dan lain – lain.
Bila dibuang dengan cara ditumpuk saja
maka akan menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Bila
dibakar akan menimbulkan pengotoran udara.
Selain itu tradisi membuang sampah
disungai dapat mengakibatkan pendangkalan yang demikian cepat, banjir juga
mencemari sumber air permukaan karena pembusukan sampah tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka dampak sampah
terhadap kesehatan lingkungan :
1. Pencemaran lingkungan.
Sampah dari berbagai sumber dapat
mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara maupun perairan. Pencemaran
darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi
kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan
ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tak sedap di
pandang mata).
Macam pencemaran udara yang
ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas
beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbon monoksida (CO), karbo
dioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang,amoniak dan asap di udara.
Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat
karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar
sampah !
Macam pencemaran perairan yang
ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air
sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan
dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air.
Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan
tanah melalui air sumur penduduk dan mata air, jika bahan pencemar itu berupa
B3 (bahan berbahaya dan beracun) misalnya air raksa (merkuri), crhom, timbal,
cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karzena dapat menyebabkan gangguan
pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal.
Pertambahan
jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah
meningkatkan jumlah timbunan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik
sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap
berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta
meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah
juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas
dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume
timbulan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah
lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian
fungsi lingkungan baik lingkungan pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan
lautan.
Berdasarkan
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008[1], sampah adalah sisa kegiatan sehari- hari
manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah
dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Berdasarkan sifat fisik dan
kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1)
sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa
sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti
plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-lain; 3) sampah
yang berupa debu/abu; dan 4) sampah
yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti sampah berasal dari industri dan
rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya.
2. Penyebab Penyakit
Sampah yang menumpuk tersebut tentunya
akan banyak mengganggu kita, disamping menimbulkan bau yang tak
sedap. Sampah inipun akan banyak menimbulkan penyakit. Untuk sampah yang
banyak mengandung makanan busuk, sudah pasti merupakan sarang hidupnya
Bakteri Coli. Sehingga apabila sampah ini menumpuk di saat musim hujan,
tentunya akan menimbulkan wabah muntaber atau diare., DB dan lain
sebagainya..
Sampah juga bisa mengundang
datangnya kawanan tikus dan serangga yang bisa menyebabkan berbagai
penyakit pencernaan, penyakit kuning, penyakit cacing perut ,
Malaria dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan sampah bisa mencemari air
permukaan, air tanah , lahan pertanian dan juga bisa mencemari
udara yang menyebabkan permasalahan pada manusia dan
ekosistem.nya. Hal ini akan menimbulkan ancaman yang lebih serius
lagi, karena memasuki awal Tahun 2010 ini curah hujan
tentunya akan menngkat tajam. Sehingga dipastikan akan timbul
banjir dan genangan di mana-mana, ditambah dengan sistim pertahanan tubuh
kita yang menurun..
Sampah yang mencemari lingkungan
pada jaman modern ini, bukan hanya sebagai zat hasil
buangan kehidupan sosial masyarakat saja ( sisa
makanan, plastik, bagian tumbuhan dsb )., tetapi sampah ini
juga bisa berasal dari buangan aktifitas teknologi manusia (
waste ), yang mencakup juga zat-zat buang kimiawi atau juga aktifitas
nuklir. Oleh karena itu komposisi kimia yang dikandung sampah
sangat bergantung lokasi pemukiman , terutama yang memiliki
drainase yang berhubungan langsung dengan lingkungan industri.
Sampah yang berupa bahan organik
berasal dari aktifitas manusia sebagai makhluk sosial disebut dengan sampah
rumah tangga ( Garbage ).
Sedangkan senyawa/ bahan yang berasal dari sisa aktifitas manusia
dalam bidang teknologi disebut dengan zat buang ( Waste ). Contoh yang
tergolong zat buang adalah Carbon Monoksida . CFC dan Green House
Gas dan lapin sebagainya..
Di tengah masyarakat, sampah
memang menimbulkan hal yang pelik, sebab sampah adalah bahan yang
harus diibuang dengan benar karena sifatnya yang racun. Namun demikian
terdapat juga komponen sampah yang bernilai ekonomis, oleh karena
itu dalam pengelolaan sampah disarankan untuk tidak mengesampingkan aspek
daur ulang. Apalagi dengan semakin mahal dan terbatasnya sumber
daya alam, maka recycled ( daur ulang ) sampah menjadi pilihan
alternatif untuk menghemat biaya produksi suatu bahan, ketimbang
kita memproduksi dari bahan mentah ( raw-materials ).
Tempat-tempat penumpukan sampah
merupakan lingkungan yang baik bagi hewan penyebar penyakit misalnya : lalat,
nyamuk, tikus dan bakteri patogen (penyebab penyakit). Adanya hewan-hewan
penyebar penyakit tersebut (disebut vector prnyakit), menyebabkan penyakit
mudah tersebar dan menjalar ke lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit itu
misalnya kolera,disentri,tipus,diare,malaria an coba jelaskan cara penularan
beberapa penyakit yang disebutkan tadi.
3. Penyumbatan Saluran Air dan
Banjir.
Sampah jalanan dan rumah tangga sering
bertaburan dan jika hujan turun akan terbawa ke got/sungai, akibatnya sungai
tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya banjir dapat menyebarkan penyakit,
banyak got dimusim hujan menjadi mampet karena penduduk membuang sampah
disembarang tempat. Kebiasaan membuang sampah disembarangan tempat dihilangkan.
4. Dampak Sosial Terhadap Masyarakat
a. Kerukunan
Permasalahan sampah dapat berkaitan
dengan nilai kerukunan, atau sebaliknya justru dapat menambah kerukunan. Orang
yang sering membuang sampah di sekitar tempat tinggal nya dan mencemari lingkungan
dapat menimbulkan ketidaksenangan tetangganya. Hal yang demikian dapat
menimbulkan keretakan hubungan antar keluarga. Kondisi yang demikian
perlu diubah agar terjadi hubungan yang sebaliknya yakni dapat semakin
meningkatkan kerukunan.
b. Kesanggupan
Tiap warga hendaknya memiliki
kesanggupan untuk menempatkan sampah pada tempatnya., misalnya memisahkan
sampah organik dengan sampah anorganik, memisahkan sampah yang beracun dan yang
tidak beracun. Pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang sulit jika setiap
warga memiliki kesadaran dan kesanggupan untuk melakukannya.
5. Dampak Sampah Terhadap
Keadaan Sosial Ekonomi
* Pengelolaan sampah yang kurang baik
akan menimbulkan lingkunkgzan yag tidak menyenangkan.
* Memberikan dampak negatif
terhadap keparawisataan
* Pengelolaan sampah yang tidak
memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.
* Instrastruktur lain dapat juga
dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya
pengelolaan air.
Bagan
pengelolaan sampah mandiri, semuanya berawal dari sampah rumah tangga teman..
Penjelasan
gambar
- Pemilahan dilakukan sejak dari rumah tangga, yaitu dengan 3 kantong tempat sampah. Setiap rumah tangga memisahkan sampah sesuai jenisnya seperti sampah plastik, kertas dan kaca logam. Plastik sachet minuman, snack dan refill bisa didaur ulang menjadi kerajinan seperti tas, dompet, topi, tempat koran, dll.
- Sedangkan sampah organik rumah tangga dimasukkan dalam gentong/ drum komposter. Nantinya, sampah yang sudah menjadi kompos ini dapat dijual.
- Setelah sampah pemilahan di rumah penuh kemudian dibawa ke drum/ tong sampah sesuai jenisnya. Kemudian dari drum/ tong sampah tersebut nanti diangkut petugas dibawa ke TPS
- Di TPS, sampah yang sudah terkumpul disortir, packing dan dijual. Hasil penjualan untuk biaya operasional dan sisanya masuk kas kampung.
SAMPAH PLASTIK
|
SAMPAH KERTAS
|
LOGAM & KACA
|
|
|
|
sumber:www.google.com
kita juga punya nih jurnal mengenai dampak sosial ekonomi, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2911/1/74-Pengungkapan%20Corporate%20Sosial%20Responsibility%20(CSR).pdf
semoga bermanfaat yaa :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushahaha
BalasHapusThanks...
BalasHapusGood. Aq suka
BalasHapusAjak dongkiaaa
BalasHapusLucky Club: The Top Casino Sites for Slots - Lucky Club
BalasHapusLucky Club is a gambling site that is one of the most famous and reliable software providers for online slots in the world. luckyclub Our software is fully