* Isu Strategis dan Permasalahan Wilayah
Pesisir
Masalah pengelolaan wilayah pesisir yang melahirkan
kemiskinan masyarakat pesisir (nelayan), serta menimbulkan kerusakan lingkungan
pesisir dipicu oleh beberapa faktor yang menjadi isu-isu strategis di Sulsel,
yakni: Pertama, isu sosial budaya, meliputi rendahnya kualitas sumber daya
manusia (SDM), lambatnya perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat, buruknya
sanitasi lingkungan permukiman, degradasi budaya dan semangat kebaharian, serta
masih tingginya tingkat pertumbuhan penduduk.
Kedua, isu lingkungan, meliputi degradasi ekosistem
pesisir dan laut, tercemarnya wilayah pesisir, lemahnya penataan dan pengawasan pemanfaatan ruang wilayah pesisir. Ketiga, isu kelembagaan, meliputi tidak terpadunya pengelolaan wilayah pesisir, lemahnya kelembagaan masyarakat dan pemerintah, lemahnya penegakan hukum di wilayah pesisir dan laut.
pesisir dan laut, tercemarnya wilayah pesisir, lemahnya penataan dan pengawasan pemanfaatan ruang wilayah pesisir. Ketiga, isu kelembagaan, meliputi tidak terpadunya pengelolaan wilayah pesisir, lemahnya kelembagaan masyarakat dan pemerintah, lemahnya penegakan hukum di wilayah pesisir dan laut.
Keempat, isu pembangunan ekonomi, meliputi
rendahnya daya tarik ODT wisata bahari, belum optimalnya pengelolaan perikanan
tangkap, belum optimalnya pengelolaan perikanan budi daya, belum optimalnya
pengelolaan bahan mineral, rendahnya aksesibilitas antarpulau. Faktor lainnya,
yakni perubahan alam yang
sering mengancam kelestarian ekosistem maupun masyarakat pesisir, antara lain gempa bumi, tsunami, erosi, polusi, badai, banjir, gelombang pasang, abrasi, serta kenaikan permukaan air laut (global warming).
sering mengancam kelestarian ekosistem maupun masyarakat pesisir, antara lain gempa bumi, tsunami, erosi, polusi, badai, banjir, gelombang pasang, abrasi, serta kenaikan permukaan air laut (global warming).
Adapun faktor yang disebabkan oleh perbuatan
manusia (man made disasters), seperti konversi hutan mangrove untuk lokasi
tambak dan perluasan kota dan kawasan industri, penambangan batuan di daerah
karang laut dan penambangan pasir laut untuk bahan bangunan dan komersial. Bisa
juga karena pencemaran akibat adanya praktik/kebiasaan untuk memanfaatkan laut
sebagai tempat pembuangan berbagai limbah dan sampah serta eksploitasi sumber
daya laut dan pesisir yang berlebihan (over exploitation). Tidaklah
mengherankan, terjadinya bencana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di
Sulsel khususnya dan Indonesia pada umumnya dalam dekade terakhir ini telah
mengakibatkan jatuhnya ribuan korban jiwa, serta kerugian ekonomi mencapai
triliunan rupiah. Kerugian ekonomi tersebut menjadi semakin besar apabila
memperhitungkan juga kerusakan sumber daya alamnya.
Tamsil Akan
Sekolahkan Nelayan Takalar ke Jepang
Ditulis pada
20-02-2011 21:01:32 WIB
Takalar, Sulsel (Phinisinews) - Anggota DPR Tamsil Linrung berjanji akan
menyekolahkan nelayan tradisional Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan ke Jepang
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat pesisir serta menjaga biota laut.
"Melalui PNTI, saya akan mengirim beberapa nelayan-nelayan untuk di sekolahkan ke Jepang dan Korea untuk dilatih cara menangkap ikan dengan menggunakan teknologi modern dan ramah lingkungan," ujar Tamsil Linrung di Takalar, Sulsel, Minggu.
Ia yang didampingi beberapa anggota DPRD Sulsel berkunjung ke Kecamatan Galesong Utara (Galut), Kabupaten Takalar, Sulsel, sebagai Ketua Umum Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI).
Keberadaannya di Kabupaten Takalar untuk melakukan dialog bersama warga pesisir dan juga melihat kondisi abrasi pantai yang terjadi dipesisir Pantai Galesong.
Tidak hanya itu, Tamsil juga berjanji akan memberikan bantuan dana untuk tempat Pelelangan Ikan (TPI) Beba dan mobil penarik kapal nelayan.
"Setelah berdialog dan melihat kondisi warga pesisir pantai yang umumnya berprofesi sebagai nelayan ini, saya sangat prihatin dengan kehidupannya karena masih berada dibawah garis kemiskinan," katanya.
Kehidupan dan pemenuhan kebutuhan mereka sangat tergantung pada kondisi musim dan keberadaan sumber daya alam tanpa ada kemampuan untuk mengontrolnya.
Karena laut, tempat mereka menggantungkan hidup dan kehidupannya merupakan sumber daya alam milik bersama yang jika rusak tidak ada individu yang merasa bertanggungjawab secara pribadi.
Pengelolaan potensi sumber daya laut dan pesisir juga dirasakan belum optimal sehingga belum dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan secara signifikan.
Sementara itu ancaman kerusakan terhadap laut dan sumber daya pesisir cenderung memperlihatkan grafik yang meningkat cukup tajam.
Salah satu penyebab utama dari kondisi di atas adalah akibat kegiatan manusia di darat disamping di laut itu sendiri. Di sisi lain, hutan mangrove sebagai ciri khas daerah pesisir juga tidak luput dari kegiatan pembukaan tambak-tambak baru.
Berkurangnya fungsi mangrove sebagai habitat komunitas pantai, secara langsung berpengaruh terhadap menurunnya tingkat pendapatan nelayan.
"Melalui PNTI, saya akan mengirim beberapa nelayan-nelayan untuk di sekolahkan ke Jepang dan Korea untuk dilatih cara menangkap ikan dengan menggunakan teknologi modern dan ramah lingkungan," ujar Tamsil Linrung di Takalar, Sulsel, Minggu.
Ia yang didampingi beberapa anggota DPRD Sulsel berkunjung ke Kecamatan Galesong Utara (Galut), Kabupaten Takalar, Sulsel, sebagai Ketua Umum Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI).
Keberadaannya di Kabupaten Takalar untuk melakukan dialog bersama warga pesisir dan juga melihat kondisi abrasi pantai yang terjadi dipesisir Pantai Galesong.
Tidak hanya itu, Tamsil juga berjanji akan memberikan bantuan dana untuk tempat Pelelangan Ikan (TPI) Beba dan mobil penarik kapal nelayan.
"Setelah berdialog dan melihat kondisi warga pesisir pantai yang umumnya berprofesi sebagai nelayan ini, saya sangat prihatin dengan kehidupannya karena masih berada dibawah garis kemiskinan," katanya.
Kehidupan dan pemenuhan kebutuhan mereka sangat tergantung pada kondisi musim dan keberadaan sumber daya alam tanpa ada kemampuan untuk mengontrolnya.
Karena laut, tempat mereka menggantungkan hidup dan kehidupannya merupakan sumber daya alam milik bersama yang jika rusak tidak ada individu yang merasa bertanggungjawab secara pribadi.
Pengelolaan potensi sumber daya laut dan pesisir juga dirasakan belum optimal sehingga belum dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan secara signifikan.
Sementara itu ancaman kerusakan terhadap laut dan sumber daya pesisir cenderung memperlihatkan grafik yang meningkat cukup tajam.
Salah satu penyebab utama dari kondisi di atas adalah akibat kegiatan manusia di darat disamping di laut itu sendiri. Di sisi lain, hutan mangrove sebagai ciri khas daerah pesisir juga tidak luput dari kegiatan pembukaan tambak-tambak baru.
Berkurangnya fungsi mangrove sebagai habitat komunitas pantai, secara langsung berpengaruh terhadap menurunnya tingkat pendapatan nelayan.
Sumber :
Muhammad Arsani ; Pegawai Sub
Bidang SDA dan Kelautan Bappeda Sulsel (http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=30173)
(Sumber: PhinisiNews/Ant)
Keterkaitan antar
artikel pertama dan kedua
Pada artikel pertama yang mengenai isu dan
permasalahan wilayah pesisir yaitu Masalah pengelolaan wilayah pesisir yang
melahirkan kemiskinan masyarakat pesisir (nelayan), serta menimbulkan kerusakan
lingkungan pesisir dipicu oleh beberapa faktor yang menjadi isu-isu strategis
di Sulsel, yakni: Pertama, isu sosial budaya, meliputi rendahnya kualitas
sumber daya manusia (SDM), lambatnya perubahan pola pikir dan perilaku
masyarakat, buruknya sanitasi lingkungan permukiman, degradasi budaya dan
semangat kebaharian, serta masih tingginya tingkat pertumbuhan penduduk.
Salah satu faktor yang
menjadi isu yaitu masalah rendahnya kualitas sumber daya manusia oleh karena
itu pemerintah di kabupaten takalar mempunyai inisiatif akan
menyekolahkan nelayan tradisional Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan ke Jepang
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat pesisir serta menjaga biota laut.
"Melalui PNTI, saya akan mengirim beberapa nelayan-nelayan untuk di
sekolahkan ke Jepang dan Korea untuk dilatih cara menangkap ikan dengan
menggunakan teknologi modern dan ramah lingkungan,"
Ini salah satu upaya pemerintah di
kabupaten takalar untuk membantu rakyatnya keluar dari kemiskinan khususnya
nelayan yang hidupnya bergantung pada musim dan keberadaan sumber
daya alam tanpa ada kemampuan untuk mengontrolnya.
M life Casino - Dr. MD
BalasHapusFind out more 남원 출장안마 about M life Casino by Dr. 의정부 출장샵 MD 오산 출장안마 and how 통영 출장안마 you can play casino games, and other similar 구미 출장안마 casino games at Dr. MD. The Rating: 4.1 · 1 vote